tag:blogger.com,1999:blog-86804553628736593302024-03-13T11:55:49.660-07:00cacatan hariankuSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.comBlogger22125truetag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-2609149531026143222010-08-31T06:58:00.000-07:002010-08-31T06:58:36.318-07:00NOSTALGI DI MANISSesudah enam tahun<br />
di Manis berpaut hati<br />
tapi pada siapa aku berkunjung?<br />
<br />
Rinduku pada Manis amatlah berat<br />
seperti sado Mang Ujang yang sepi<br />
bilamana orang-orang tiada terpikat<br />
Re, nostalgi bersamanya adalah mengingat<br />
irama angin dan nyanyian srigala<br />
antara rimbunan bambu di dua desa,<br />
Jalaksana-Cilimus<br />
<br />
Bawakan aku tabib segala sakit<br />
beri aku penawar rindu akan ia;<br />
Manis<br />
<br />
Re,melihat segelas air<br />
rasanya mendengar kecipak bening Cibulan<br />
riang tawa dicanda seliwer ikan<br />
atau bilamana hendak bersantap nasi<br />
terbayang anganku sawah berbentang-bentang<br />
berpagar Ciremai menjulang kokoh<br />
sayup-sayup dari ujung ke ujung<br />
padinya kuning bersolek<br />
tergoda aku yang di dangau<br />
<br />
Sungguh,<br />
rinduku padanya amatlah tak ringan<br />
seperti sado Mang Ujang yang sepi<br />
bilamana orang-orang tiada terpikat<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 27 DECEMBER 2009<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-83636914068437550932010-08-31T06:56:00.000-07:002010-08-31T06:56:24.770-07:00PAKUPaku pun tertancap.Satu demi satu.<br />
Entah,siapa menancapkan lebih dulu.<br />
Kita memang berebut sasaran. Apa pasal?<br />
Biar impas,mungkin.<br />
<br />
Tapi kita lelah, malah bertanya.<br />
"Siapa yang lebih dulu ?"<br />
Nanar mata ini dibuatnya.<br />
Hanya bisa memandangi paku-<br />
paku itu. <br />
Berserakan ! <br />
Tak hanya di tengah sasaran,<br />
tapi juga hingga menepi.<br />
Hendak dilepas, tapi pastilah<br />
membekas.<br />
<br />
Lantas ?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 2 January 2010<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-63394494157993466782010-08-31T06:49:00.000-07:002010-08-31T06:49:23.266-07:00MALAIKAT UNTUKMUAbid gundah. Perkataan-Nya tadi membuatnya terpaku di ambang dilema.Ia akan diutus ke dunia dalam waktu dekat ini. Ada sesuatu yang mengganjal, ragu. Membuatnya bertanya-tanya mengapa ia harus meninggalkan tempat nyaman yang kini ditinggali. Sangsi, mengapa ia yang ditunjuk. Ngeri Abid membayangkannya. Dunia yang dipenuhi tumpah darah, jalan yang dibuat berliku, belum lagi warnanya yang kelabu menyulitkan mata memandang wajah di sebalik topeng. Ingin ia menolaknya, tapi bagaimanalah caranya? Siapa pun di sini tak kuasa membantah apa yang DIA perintah. Takut? Tentu saja, tapi lebih kepada ketaatan dan rasa cinta yang teramat besar kepada-Nya. Karena DIA paling Penyayang dari yang penyayang, paling Pemurah dari yang pemurah. Dan..kata-kata itu terus membayang.<br />
<br />
"Abid, persiapkan dirimu untuk Ku-turunkan ke sana"<br />
"..Tidakkah ada yang lebih siap daripadaku, Yang Mulia?",lirih sura Abid. DIA tersenyum.<br />
"Tidakkah kau mengimani-Ku yang akan menjagamu siang dan malam?"<br />
"Tapi Yang Mulia, bukankah mata ini akan terbatas melihat? Bukankah telinga ini akan terbatas mendengar?"<br />
"Itukah yang kau takutkan? Sungguh, Abid, Aku tak berharap kau butakan matamu dan kau tulikan telingamu"<br />
"Aku tak ingin berbuat demikian. Tetapi Yang Mulia, beri tahu aku bagaimana agar aku tetap bisa melihat-Mu meski aku jauh"<br />
"Kau ragu?"<br />
"Sama sekali tidak, Yang Mulia. Aku hanya ingin KAU yakinkan aku"<br />
"AKU menggandakannya dengan yang lebih tajam dan ketajamannya melebihi mata dan telinga zohirmu"<br />
"Apakah itu, Yang Mulia?"<br />
"Segumpal daging yang Ku sematkan di dalam dadamu, yang apabila baik, baiklah semuanya. Yang apabila rusak, rusaklah segalanya. Satu lagi. AKU memberimu satu keistimewaan yang Ku letakkan di dalam kepalamu"<br />
<br />
Belum. Gundahnya belum redam. Abid masih teramat bimbang dan takut. Terlalu berat untuk berpisah dengan-Nya. Bagaimana nanti jika ia tersesat lalu terjerumus? Siapa yang akan menemaninya melangkah? Dapatkah ia kembali ke tempat yang kini ia nikmati? Lalu di mana ia akan singgah?<br />
"Oh..Tuhan,sejauh apakah negeri yang KAU sebut dunia itu?", keluhnya. Tapi tunggu dulu. DIA bilang, dunia tak selalu ganas. Lihat saja, meski usianya telah renta masih tetap jelita memesona. Keelokannya menyerupai surga. Ladang hijau luas menghampar, laut biru, awan putih, bebungaan indah, merpati putih nan cantik meningkahi angin meniup mesra, dan ah..indah tak terpungkiri. Pantas saja melenakan orang-orang yang mencintainya. Pun terkadang dunia seburuk neraka. Panas, gersang, api bergolak, air meluap kehilangan tempat, gunung-gunung menyembur, dan..jerit tangis itu memilukan sekali. Kasihan manusia. "Tuhan..aku masih belum mengerti, apa istimewanya jika aku diturunkan ke dunia? Tanpa adanya aku di sana pun sepertinya tak berpengaruh. Lalu untuk apa KAU utus aku sedang Sang Utusan itu telah kembali dan tak kan ada lagi sesudahnya. Ataukah hanya untuk merasakan bagaimana panasnya?", lirih.<br />
<br />
"Sesungguhnya AKU mengetahui apa yang tidak kau ketahui"<br />
"Oh, Yang Mulia, kumohon ampunan-Mu"<br />
"Kau masih ragu"<br />
"Sungguh, Yang Mulia, aku masih membutuhkan jawaban"<br />
"AKU jadikan sebangsamu pemimpin di dunia, maka ubahlah dengan tanganmu. Jika kau tak mampu, maka dengan lisanmu. Jika kau tak juga mampu, maka ubahlah yang rusak dengan hatimu. Dan sesungguhnya itu selemah-lemahnya kekuatan"<br />
"Pempimpin, Yang Mulia?"<br />
"Engkau yang KU percaya. Semua manusia adalah pemimpin, dan semua pemimpin adalah kepanjangan dari tangan-KU"<br />
"Dunia kejam sekali, dan tugasku menyelamatkan manusia malang itukah?"<br />
"Kejam? Tidakkah kaudengar setiap jeritan dunia yang tertahan dan memohon pada-KU untuk memusnahkan manusia yang telah menggadaikan nuraninya?<br />
----------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
Resah bimbang. Setiap bertanya pada-Nya selalu menuai pertanyaan kembali. Tak ada habisnya. Pengutusan tinggal beberapa waktu lagi, ia belum yakin. Ada yang mengundang tanya. Kala itu Abid melihat pintu itu tak terbuka meski ada yang datang dan malaikat tak menyambutnya, hanya berkata,"Celakalah orang yang dimurkai dan baumu sangat busuk menembus langit!". Di lain waktu datang orang kedua. Pintu terbuka lebar, malaikat berhambur menyambut dengan senyum suka cita. Kemudian berkata,"Selamat datang, wahai orang yang dicintai. Sungguh wangimu semerbak memenuhi langit".<br />
Heran, mengapa dua sambutan itu begitu berbeda? Apa yang membedakannya? Mereka sama-sama pemimpin di dunia, diberi bekal yang sama, potensi yang sama, asal yang juga sama. Mencoba bertanya pada malaikat, tak ada jawab. Sudah, nanti juga DIA menjelaskan.Dunia..dunia. Apanya yang indah? Kelabunya semakin mengabut. Bagaimana mau cantik? Tiap saat dipoles bedak uranium. Hancur. Ia bertambah ragu.<br />
<br />
"Kau tak perlu mempertimbangkan terlalu lama, Abid"<br />
"Tuhanku..bagaimana nanti aku di sana?"<br />
"Akan KU tunjukkan satu hal. Lihatlah!"<br />
Menakjubkan. Ini belum pernah Abid lihat sebelumnya. Dalam satu ruang sempit dan kompleks, air itu mengalir dari tulang shulbi, saling berlomba menjemput kemenangan. Menembus. Menyatu. Menggumpal. Melintasi tiga kegelapan. Melekat di dinding, membesar jadi daging, mengeras jadi tulang. Siang, malam, tak ada beda:gelap.<br />
<br />
"Bersiaplah! Di sanalah tugasmu akan bermula"<br />
"Yakinkan aku, Yang Mulia"<br />
"Hatimu akan selau KU genggam"<br />
"..aku takut.."<br />
"Keistimewaan yang KU berikan padamu adalah kemulyaan dan juga pembeda"<br />
"Aku tak ingin berpisah dengan-MU"<br />
"AKU tak pernah memutus hubungan dengan siapa pun, kecuali jika ia menginginkan demikian"<br />
"Dengan siapa aku di sana?"<br />
"Kau tidak sendiri, seorang malaikat bersamamu"<br />
"Apakah dia akan terjaga seperti-MU?"<br />
"Tidak sepenuhnya, karena dia pun sama denganmu"<br />
"..aku takut.."<br />
"Dia akan melindungimu.."<br />
"Aku tak ingin melupakan-MU..'<br />
"Malaikat itu akan selalu mengingatkanmu akan AKU"<br />
"Aku tak ingin tersesat.."<br />
"Dia yang akan menuntunmu. Percayalah!"<br />
"Sepertinya malaikat yang KAU percayakan untukku baik. Tapi..bagaimana jika lupa dan hilang cintaku selama ini?"<br />
"Ketahuilah, dia juga yang akan mengajarimu mencintai-KU dan cintamu padanya tidak lebih dari cintamu untuk-KU"<br />
"Perkenankan aku untuk mengetahuinya, Yang Mulia. Siapakah dia?"<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
"Ibu"<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 16 Maret 2009<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-53809159184232231292010-08-31T06:46:00.000-07:002010-08-31T06:46:28.635-07:00TERDIAM MENDESIRAku berdesir. <br />
Menatap mata yang berpuisi<br />
menukik,<br />
tajam mencengkeram..<br />
katanya,<br />
aku mengundang tanya<br />
tapi jawab ku sembunyikan..<br />
<br />
Bahasaku diam<br />
tapi hati tak tenteram,<br />
menatap angin<br />
tanya kita bermain<br />
saling kejar..<br />
<br />
Aku dipaku waktu<br />
diam<br />
bisu<br />
memejam<br />
ingin,<br />
aku katakan,<br />
"Aku bukanlah Putri-mu"<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 10 January 2010<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-90286667544717063592010-08-31T06:43:00.000-07:002010-08-31T06:43:41.727-07:00PANDORAAku menyimpanmu dalam kotak pandora <br />
yang isinya sudah penuh oleh air <br />
mata,comberan,ludah,kencing,darah <br />
juga kembang tujuh rupa <br />
<br />
apa lagi? <br />
sesajen? <br />
bangkai? <br />
<br />
Tenang, semuanya ada <br />
aku tak kan menguncinya <br />
sebab kutahu kau enggan keluar <br />
menemui Mentari <br />
lalu mencumbuinya kembali <br />
<br />
tapi rupanya <br />
apatah aku alpa di mana <br />
pandora kusimpan <br />
jatuh pula ke lembah <br />
lebih jauh dari Mariana <br />
aku mencarinya-mu <br />
hingga patah tujuh ruas leherku <br />
melebur bersama air palung <br />
<br />
Kepalaku tak sampai dasar <br />
mendapatimu di labirin sunyi <br />
bahkan untuk memastikan kau <br />
masih dalam kotak itu pun <br />
aku kehabisan kata<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 12 January 2010<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-52349857035969888302010-08-31T06:38:00.000-07:002010-08-31T06:38:23.758-07:00SEBELAS KILO WATT Aku menyetubuhi samudera<br />
abu-abu yang tak jelas rasanya<br />
tenggelam tidak timbul tidak<br />
lalu dadaku sesak<br />
disundul ikan-ikan bersirip tajam<br />
sudah itu,<br />
menghilang..<br />
tapi bukan halusinasi pesakitan<br />
<br />
Hei...<br />
kau yang di langit mendung<br />
rasuklah jiwaku<br />
melalui kepalaku<br />
dengan rinaimu..<br />
<br />
jangan lagi kau kirimi aku angin<br />
yang tak pernah sampaikan<br />
secawan air mata itu<br />
untukmu...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at July 2005<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-68206013751753491352010-08-31T06:35:00.000-07:002010-08-31T06:35:29.007-07:00AKU MEMANGLAH ANGINAku adalah angin.<br />
Angin itu diriku.<br />
Menghembus. Menerpa. Membelai.<br />
Mengejar. Terkejar..<br />
Nyatanya mengejar ketidakpastian.<br />
Nisbi.<br />
<br />
Aku adalah angin.<br />
Tak pernah menetap di satu atap.<br />
Menyapa. Singgah. Melayah.<br />
Maka jangan kau heran<br />
ketika ku bertandang..mungkin<br />
kau kan nyaman. Tapi aku kenisbian.<br />
Satu saat tamparan kan kau rasakan.<br />
Kesakitan ?<br />
Bukan tak mungkin.<br />
Ketagihan ?<br />
Mungkin.<br />
<br />
Tapi aku ini angin.<br />
Lahir dari primbon kamis pon.<br />
Aku ini angin.<br />
Menghembus. Setitik basah<br />
jadi terhapus. Mampus.<br />
Aku ini angin.<br />
Menghembus. Menembus.<br />
Meniup,kering. <br />
Membuat keretakan bernama<br />
Rindu...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 25 January 2010<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-39553806392000025572010-08-31T06:32:00.000-07:002010-08-31T06:32:06.032-07:00DUNIA GILALucu<br />
HaHaHa...<br />
Ha..Ha..Ha..<br />
Ha..<br />
Ha..<br />
Ha..<br />
Ohok..Ohok..<br />
semuanya LUCU !<br />
Ha..Ha..Ha..<br />
:presiden Amerika gila<br />
Presidenku ikut gila<br />
Langit tertawa gila<br />
Bumi terpingkal gila<br />
Pohon joget gila<br />
<br />
Hei...Lucu !<br />
Kautahu ?<br />
Supir bus gila<br />
Tukang ojek gila<br />
Lintah darat gila<br />
<br />
Ha...Ha... <br />
Hoy...aku lelah tertawa terus<br />
Gara-gara banyak yang gila,<br />
Anjing gila<br />
Sapi gila<br />
Jongos gila<br />
Majikan gila<br />
Guruku gila<br />
Dosen gila<br />
Pegawai gila<br />
Pejabat gila<br />
Anggota DPR gila<br />
Koruptor gila<br />
<br />
<br />
<br />
Aku juga gila..<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
at 08 Decenber 2009<br />
Oleh. Ratu N AminSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-75964648963349795942010-06-15T21:33:00.000-07:002010-06-15T21:35:25.546-07:00AKU JATUH CINTAAku mengenalinya sudah sejak lama<br />
Atau mungkin belum lama<br />
Saat aku hampir mati dicekik sunyi<br />
Saat malam kejam mencekam<br />
Ia hadir mempesonaku <br />
Mengajakku pada pembebasan<br />
Berbincang dengan alam<br />
Menyapa para pujangga dalam kata<br />
<br />
Aku mengenalinya sudah sejak lama<br />
Atau mungkin belum lama<br />
Saat aku jengah<br />
Melihat hidupku dipatok angka<br />
Dilungkus tumus rumus kalkulus<br />
Bikin aku nyaris mampus<br />
Oh..ia datang bak angin berhembus<br />
Jiwa disejukannya<br />
Jemariku diraihnya<br />
Lalu dilumurinya dengan tinta<br />
Melukis rasa tanpa paksa<br />
Bercinta tanpa dusta<br />
Gairah dipukul badai gelora<br />
Ketagihan<br />
Hasrat yang menagih ulang<br />
<br />
Aku mengenalinya sudah sejak lama<br />
Atau mungkin belum lama<br />
Saat enam tahun silam<br />
Sorotnya tajam menarikku dalam<br />
Mencungkil makna yang terpendam<br />
Meniti bait-bait misteri<br />
Menapak ke puncak sajak<br />
Tanpanya jiwaku langit tanpa awan berarak<br />
<br />
Hhh..aku menyukainya<br />
Aku jatuh cinta padanya<br />
Aku akan selalu hidup dengannya<br />
: Puisi<br />
<br />
<br />
<br />
oleh. Ratu<br />
April 03, 2010SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-73683033420469065042010-06-15T21:30:00.000-07:002010-06-15T21:30:28.523-07:00BUKAN BIDADARI ATAU MALAIKATSetiap kau bicarakan bidadari<br />
Matamu seperti laut surut merindu hujan<br />
Desah nafasmu penuh keanggunan<br />
Dan senyummu sulit kuartikan<br />
Lalu apa katamu ?<br />
Kau bilang aku bidadari ?<br />
Aneh<br />
Tak tahukah kau,<br />
Aku tak punya sayap di bagian kanan<br />
Mungkin memang terlahir demikian<br />
Cacat ?<br />
Entahlah<br />
Aku pun tak kuasa terbang mengintip Langit Tujuh yang sering kau ceritakan padaku keindahannya yang tak terkata<br />
Ya, taman yang selalu kau impikan itu<br />
Kau mampu melukis rindu di dinding hatiku<br />
Dengan keindahan negeri Langit Tujuh<br />
Tapi aku tak punya sayap kanan<br />
Aku tak bisa terbang<br />
Karena satu sayapku tak mampu menahan tubuhku melayang<br />
Tak tahukah kau,<br />
Aku tak punya sayap kanan !<br />
Maka itu aku tak pernah menyebutmu malaikat<br />
Sebab sayap kiri tak kau punya<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
oleh. Ratu<br />
Maret 17, 2010SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-74713401115163855852010-06-15T21:28:00.000-07:002010-06-15T21:28:18.488-07:00MEMANG SINIS<span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Aku memang sinis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Huruf yang kutulis berbau amis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Egois apatis garis anarkis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Meracau kacau morfinis kritis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Miris giris mengiris habis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Kembang kempis alis kumis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Tipis meregang urat pelipis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Sadis..Sadis..</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Puisi romantis dibilang picis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Padahal cuma pakis manis over dosis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Gaya Prancis didesis-desis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Dikira linggis padahal pakis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /> <br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Aku memang sinis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Tak klaim idealis borjuis hedonis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Aku memang sinis</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Mata kata setajam keris</span><br style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;" /><span style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;"> Mengukir tangis jiwa magis</span>SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-65331239944230205742010-06-15T21:26:00.000-07:002010-06-15T21:26:00.915-07:00AKU PERGI<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace;">Ku tinggalkan pekarangan rumahku<br />
Ku biarkan bunganya di sana<br />
Aku pergi mencari purnama<br />
Lalu kulahap seperempatnya<br />
Masih tiga perempatnya tersisa,<br />
Sudah rontok satu bulu mataku...</div><br />
<br />
<br />
oleh. Ratu<br />
April 02, 2010SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-5738035701920954762010-06-15T21:21:00.000-07:002010-06-15T21:21:44.711-07:00LELAKI PENJUAL SIGNALDi persimpangan itu aku bertemu dengannya<br />
Aku disapa aku menyapa<br />
Dia mengajakku duduk sejenak di bawah pohon tua<br />
Melepas gundah mengurai kesah<br />
Katanya,<br />
Susah sekali dia mengadu kata <br />
Macam ponsel tak berpulsa<br />
Tapi ah,<br />
Jikapun pulsa ada<br />
Tetap saja kata tak sampai makna<br />
Hmmm..pastilah lain masalah<br />
Dia pun berjualan kemana-mana<br />
Menjajakan apa saja<br />
Ponsel, baterai, signal, atau pulsa<br />
Sampai lelah<br />
Entahlah<br />
Aku mengusap letihnya<br />
Aku kembali ke rumah<br />
Lalu dia datang menggedor pintuku sambil berteriak :<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
Signal<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
oleh. Ratu<br />
April 16, 2010SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-51174432845648775092010-06-13T19:58:00.000-07:002010-06-13T19:58:53.136-07:00INIKAHmusim panen,__<br />
padi tak dapat kutuai<br />
gagal, Tuanku..<br />
<br />
laut pasang,__<br />
badai kutantang<br />
ombak kuterjang<br />
jaring kutebar<br />
agar ikan tersangkut menggelepar<br />
jaringku telanjang, Tuanku<br />
hanya bangkai ban yang melekat<br />
<br />
<br />
musim semi,__<br />
naas<br />
bungaku kalah layu <br />
tak sempat kupetik, Tuanku<br />
<br />
<br />
------------<br />
<br />
padiku kopong<br />
jalaku mlompong<br />
bungaku kosong <br />
aku terbengong bengong<br />
bak anjing aku melolong<br />
pada Tuhan kuminta tolong<br />
<br />
: jelaskan, Tuhan<br />
inikah pintaku ?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
may 10, 2010<br />
oleh. RatuSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-85123697289841990602010-06-13T19:49:00.000-07:002010-06-13T19:49:53.629-07:00Buatmu : SAMITHADalam lekuk ujung jemari kaki. . .<br />
<br />
Lelah. . Arungi beribu pasir debu anugrah. . Beraroma dosa. . .<br />
<br />
Ah. . Sudahlah. . It disana yg setia dalam tertangkar kenang. . . .<br />
<br />
Masih. . Dalam ruas jemari kakiku. . .<br />
<br />
Aral merentang gugah aku dalm siang mimpiku. . <br />
<br />
Bercak noda. .dalam gurat tapak tapak. . Tertikam tajam antar hati yg menyambut. . .<br />
<br />
Masih dalam sela ujung jemari kakiku. . <br />
<br />
Lelah dalam persimpangan. . <br />
<br />
Mash dalam. . Dan soal jemari. .<br />
<br />
Jemari kakiku. .<br />
<br />
<br />
<br />
di pos oleh. Ratu<br />
ditulis oleh. Sad RespatiSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-27483193208164403702010-06-13T19:39:00.000-07:002010-06-13T19:39:12.150-07:00NGILU<div style="color: black;">ada yang melolosi jahitan jantungku<br />
lalu menyumbat katup paru-ku</div><div style="color: black;"><br />
</div><div style="color: red;"><br />
</div><div style="color: red;"><br />
</div><div style="color: black;">oleh. Ratu</div>SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-81793129061140515462010-06-13T07:42:00.000-07:002010-06-13T07:42:11.892-07:00PERAPIAN DAN ROKOK DI RUMAHMU<div style="color: magenta;">kita berpapasan di persimpangan sana<br />
lalu kau ajak aku duduk dekat perapian<br />
bersamamu<br />
di rumahmu<br />
biar hangat, katamu..<br />
juga biar tak nampak pucat wajahku<br />
agar sinar apinya nampak di keningku<br />
lantas memantul di matamu <br />
tak lama<br />
kau menyodorkanku secangkir kopi panas<br />
dengan sedikit krimer<br />
kau memecah hening<br />
: "di luar dingin..aku tak ingin kau beku"<br />
aku hanya menyimpul senyum<br />
<br />
<br />
banyak kata<br />
banyak tawa<br />
di sela asap rokokmu yang membubung<br />
mengepung cerobong perapian<br />
<br />
hei...lihat,<br />
kopi yang kita reguk bersama<br />
kini telah habis<br />
perapian <br />
mulai padam<br />
ruangan kita yang redup<br />
kunjung menggelap<br />
kau yang merokok pun<br />
kehabisan korek<br />
<br />
<br />
kuduk berbisik<br />
"kau disapa salju yang masuk lewat celah jendela rumahnya"</div><div style="color: magenta;"><br />
</div><br />
<br />
<br />
<br />
oleh. Ratu<br />
in this post :<br />
Sad RespatiSUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-62873792735338433712010-06-09T20:20:00.000-07:002010-06-09T20:20:11.067-07:00PENGUMUMAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvhskEYU4oyXvfIdaj96ofCXZMdTug2KluXP-NrhFed2HdbOa4eyFVu3pRRfGle9eckttTPPoPxdRRQXmu6RhAKjx2CtTpqg4VlkrTLjUcGeuesgEBgJTz5MZXu4FBytJ1xlcsA0Mop8KU/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" qu="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvhskEYU4oyXvfIdaj96ofCXZMdTug2KluXP-NrhFed2HdbOa4eyFVu3pRRfGle9eckttTPPoPxdRRQXmu6RhAKjx2CtTpqg4VlkrTLjUcGeuesgEBgJTz5MZXu4FBytJ1xlcsA0Mop8KU/s320/a.jpg" /></a>karna kita adalah keluarga, kita harus akur.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">semua dilakukan bersama.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">hidup bersama, senang dan susah pun bersama-sama kita rasakan.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">nah, blog juga dibuat bersama untuk bersama.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">NB: BLOG INI MILIK RATU DAN UCI BERSAUDARA</div>SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-36480206101430916242010-06-07T19:59:00.000-07:002010-06-07T20:01:56.577-07:00BELAJARaku sedang belajar, kawan..<br />
belajar membaca<br />
: "a" pada Mata "i" pada Hati<br />
<br />
tapi belum habis aku mengeja, Guru sudah menyusunnya menjadi kalimat<br />
"Mata Hati"<br />
lalu "Hati Mata"<br />
"Mata mata"<br />
"Hati hati"<br />
"Mata hati mata"<br />
"Hati mata hati"<br />
"Mata mata hati"<br />
"Hati hati mata"<br />
"Mata mata mata"<br />
"Hati hati hati"<br />
lalu...<br />
ah...rumit !<br />
ternyata aku begitu pandir, kawan..<br />
bisanya hanya melongo<br />
<br />
<br />
tapi lihat,<br />
tak hanya mengeja aku berguru<br />
aku diajarinya melukis !<br />
melabur warna dengan kuas<br />
warna yang ruparupa,<br />
ada merah saga<br />
jingga cinta<br />
kuning surya<br />
hijau syurga<br />
biru duka<br />
nila hampa <br />
ungu asmara<br />
kelabu lara<br />
hitam gulita...<br />
<br />
aku takjub, kawan !<br />
amboi..ramainya warna<br />
<br />
<br />
kukira pelajaran cuma sampai sini<br />
tidak, kawan..<br />
aku diajarinya menyulam<br />
memilih jarum<br />
memilah benang<br />
lalu membuatnya jadi...<br />
apa?<br />
kautahu tidak?<br />
ya...kau benar !<br />
jadi sebuah karya<br />
<br />
<br />
<br />
hhh...<br />
kadang aku lelah, kawan..<br />
pelajaran yang tak banyak itu tak jarang ku abaikan<br />
hah...makin dungu saja aku !<br />
padahal kata Guru<br />
masih banyak yang harus kupelajari<br />
masih banyak yang belum kujumpai<br />
<br />
<br />
penamu masih belum kandas, muridku !<br />
tintamu masih belum kering !<br />
<br />
<br />
<br />
ah..Guru<br />
aku akan tetap belajar...SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-86737709150296712042009-12-27T01:52:00.001-08:002009-12-27T01:54:23.202-08:00apa lagi?huh.<br />ada pa lagi seh?<br />kenapa lagi?<br />mw apa lagi?SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-20693208014437296932009-12-25T00:04:00.000-08:002009-12-25T00:05:54.397-08:00malay!argggh..<br/>ARESTA...cape' gwa! malay pula!<br/><br/>SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8680455362873659330.post-578389548765642912009-11-28T04:35:00.000-08:002009-11-28T04:38:02.290-08:00catatan harianku yang pertama<span style="font-family:lucida grande;">mungkin,</span><br />aku baru kali ini menulis diary,,,,SUCI dan RATUhttp://www.blogger.com/profile/10381056488180306200noreply@blogger.com1