Sesudah enam tahun
di Manis berpaut hati
tapi pada siapa aku berkunjung?
Rinduku pada Manis amatlah berat
seperti sado Mang Ujang yang sepi
bilamana orang-orang tiada terpikat
Re, nostalgi bersamanya adalah mengingat
irama angin dan nyanyian srigala
antara rimbunan bambu di dua desa,
Jalaksana-Cilimus
Bawakan aku tabib segala sakit
beri aku penawar rindu akan ia;
Manis
Re,melihat segelas air
rasanya mendengar kecipak bening Cibulan
riang tawa dicanda seliwer ikan
atau bilamana hendak bersantap nasi
terbayang anganku sawah berbentang-bentang
berpagar Ciremai menjulang kokoh
sayup-sayup dari ujung ke ujung
padinya kuning bersolek
tergoda aku yang di dangau
Sungguh,
rinduku padanya amatlah tak ringan
seperti sado Mang Ujang yang sepi
bilamana orang-orang tiada terpikat
at 27 DECEMBER 2009
Oleh. Ratu N Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar