Selasa, 15 Juni 2010

AKU JATUH CINTA

Aku mengenalinya sudah sejak lama
Atau mungkin belum lama
Saat aku hampir mati dicekik sunyi
Saat malam kejam mencekam
Ia hadir mempesonaku
Mengajakku pada pembebasan
Berbincang dengan alam
Menyapa para pujangga dalam kata

Aku mengenalinya sudah sejak lama
Atau mungkin belum lama
Saat aku jengah
Melihat hidupku dipatok angka
Dilungkus tumus rumus kalkulus
Bikin aku nyaris mampus
Oh..ia datang bak angin berhembus
Jiwa disejukannya
Jemariku diraihnya
Lalu dilumurinya dengan tinta
Melukis rasa tanpa paksa
Bercinta tanpa dusta
Gairah dipukul badai gelora
Ketagihan
Hasrat yang menagih ulang

Aku mengenalinya sudah sejak lama
Atau mungkin belum lama
Saat enam tahun silam
Sorotnya tajam menarikku dalam
Mencungkil makna yang terpendam
Meniti bait-bait misteri
Menapak ke puncak sajak
Tanpanya jiwaku langit tanpa awan berarak

Hhh..aku menyukainya
Aku jatuh cinta padanya
Aku akan selalu hidup dengannya
: Puisi



oleh. Ratu
April 03, 2010

BUKAN BIDADARI ATAU MALAIKAT

Setiap kau bicarakan bidadari
Matamu seperti laut surut merindu hujan
Desah nafasmu penuh keanggunan
Dan senyummu sulit kuartikan
Lalu apa katamu ?
Kau bilang aku bidadari ?
Aneh
Tak tahukah kau,
Aku tak punya sayap di bagian kanan
Mungkin memang terlahir demikian
Cacat ?
Entahlah
Aku pun tak kuasa terbang mengintip Langit Tujuh yang sering kau ceritakan padaku keindahannya yang tak terkata
Ya, taman yang selalu kau impikan itu
Kau mampu melukis rindu di dinding hatiku
Dengan keindahan negeri Langit Tujuh
Tapi aku tak punya sayap kanan
Aku tak bisa terbang
Karena satu sayapku tak mampu menahan tubuhku melayang
Tak tahukah kau,
Aku tak punya sayap kanan !
Maka itu aku tak pernah menyebutmu malaikat
Sebab sayap kiri tak kau punya






oleh. Ratu
Maret 17, 2010

MEMANG SINIS

Aku memang sinis
Huruf yang kutulis berbau amis
Egois apatis garis anarkis
Meracau kacau morfinis kritis
Miris giris mengiris habis
Kembang kempis alis kumis
Tipis meregang urat pelipis
Sadis..Sadis..
Puisi romantis dibilang picis
Padahal cuma pakis manis over dosis
Gaya Prancis didesis-desis
Dikira linggis padahal pakis

Aku memang sinis
Tak klaim idealis borjuis hedonis
Aku memang sinis
Mata kata setajam keris
Mengukir tangis jiwa magis

AKU PERGI

Ku tinggalkan pekarangan rumahku
Ku biarkan bunganya di sana
Aku pergi mencari purnama
Lalu kulahap seperempatnya
Masih tiga perempatnya tersisa,
Sudah rontok satu bulu mataku...



oleh. Ratu
April 02, 2010

LELAKI PENJUAL SIGNAL

Di persimpangan itu aku bertemu dengannya
Aku disapa aku menyapa
Dia mengajakku duduk sejenak di bawah pohon tua
Melepas gundah mengurai kesah
Katanya,
Susah sekali dia mengadu kata
Macam ponsel tak berpulsa
Tapi ah,
Jikapun pulsa ada
Tetap saja kata tak sampai makna
Hmmm..pastilah lain masalah
Dia pun berjualan kemana-mana
Menjajakan apa saja
Ponsel, baterai, signal, atau pulsa
Sampai lelah
Entahlah
Aku mengusap letihnya
Aku kembali ke rumah
Lalu dia datang menggedor pintuku sambil berteriak :
Signal
Signal
Signal
Signal
Signal
Signal
Signal
Signal
Signal
Signal








oleh. Ratu
April 16, 2010

Minggu, 13 Juni 2010

INIKAH

musim panen,__
padi tak dapat kutuai
gagal, Tuanku..

laut pasang,__
badai kutantang
ombak kuterjang
jaring kutebar
agar ikan tersangkut menggelepar
jaringku telanjang, Tuanku
hanya bangkai ban yang melekat


musim semi,__
naas
bungaku kalah layu
tak sempat kupetik, Tuanku


------------

padiku kopong
jalaku mlompong
bungaku kosong
aku terbengong bengong
bak anjing aku melolong
pada Tuhan kuminta tolong

: jelaskan, Tuhan
inikah pintaku ?




may 10, 2010
oleh. Ratu

Buatmu : SAMITHA

Dalam lekuk ujung jemari kaki. . .

Lelah. . Arungi beribu pasir debu anugrah. . Beraroma dosa. . .

Ah. . Sudahlah. . It disana yg setia dalam tertangkar kenang. . . .

Masih. . Dalam ruas jemari kakiku. . .

Aral merentang gugah aku dalm siang mimpiku. .

Bercak noda. .dalam gurat tapak tapak. . Tertikam tajam antar hati yg menyambut. . .

Masih dalam sela ujung jemari kakiku. .

Lelah dalam persimpangan. .

Mash dalam. . Dan soal jemari. .

Jemari kakiku. .



di pos oleh. Ratu
ditulis oleh. Sad Respati

NGILU

ada yang melolosi jahitan jantungku
lalu menyumbat katup paru-ku



oleh. Ratu

PERAPIAN DAN ROKOK DI RUMAHMU

kita berpapasan di persimpangan sana
lalu kau ajak aku duduk dekat perapian
bersamamu
di rumahmu
biar hangat, katamu..
juga biar tak nampak pucat wajahku
agar sinar apinya nampak di keningku
lantas memantul di matamu
tak lama
kau menyodorkanku secangkir kopi panas
dengan sedikit krimer
kau memecah hening
: "di luar dingin..aku tak ingin kau beku"
aku hanya menyimpul senyum


banyak kata
banyak tawa
di sela asap rokokmu yang membubung
mengepung cerobong perapian

hei...lihat,
kopi yang kita reguk bersama
kini telah habis
perapian
mulai padam
ruangan kita yang redup
kunjung menggelap
kau yang merokok pun
kehabisan korek


kuduk berbisik
"kau disapa salju yang masuk lewat celah jendela rumahnya"





oleh. Ratu
in this post :
Sad Respati

Rabu, 09 Juni 2010

PENGUMUMAN

karna kita adalah keluarga, kita harus akur.
semua dilakukan bersama.
hidup bersama, senang dan susah pun bersama-sama kita rasakan.
nah, blog juga dibuat bersama untuk bersama.


NB: BLOG INI MILIK RATU DAN UCI BERSAUDARA

Senin, 07 Juni 2010

BELAJAR

aku sedang belajar, kawan..
belajar membaca
: "a" pada Mata "i" pada Hati

tapi belum habis aku mengeja, Guru sudah menyusunnya menjadi kalimat
"Mata Hati"
lalu "Hati Mata"
"Mata mata"
"Hati hati"
"Mata hati mata"
"Hati mata hati"
"Mata mata hati"
"Hati hati mata"
"Mata mata mata"
"Hati hati hati"
lalu...
ah...rumit !
ternyata aku begitu pandir, kawan..
bisanya hanya melongo


tapi lihat,
tak hanya mengeja aku berguru
aku diajarinya melukis !
melabur warna dengan kuas
warna yang ruparupa,
ada merah saga
jingga cinta
kuning surya
hijau syurga
biru duka
nila hampa
ungu asmara
kelabu lara
hitam gulita...

aku takjub, kawan !
amboi..ramainya warna


kukira pelajaran cuma sampai sini
tidak, kawan..
aku diajarinya menyulam
memilih jarum
memilah benang
lalu membuatnya jadi...
apa?
kautahu tidak?
ya...kau benar !
jadi sebuah karya



hhh...
kadang aku lelah, kawan..
pelajaran yang tak banyak itu tak jarang ku abaikan
hah...makin dungu saja aku !
padahal kata Guru
masih banyak yang harus kupelajari
masih banyak yang belum kujumpai


penamu masih belum kandas, muridku !
tintamu masih belum kering !



ah..Guru
aku akan tetap belajar...